Category Archives: Content Marketing

Desa Wisata Tenjolaya -Ciwidey – Pengembangan Web site

Program pengabdian pada masyarakat kali ini dilaksanakan di desa Tenjolaya, Ciwidey. Desa ini berencana mengembangkan potensi desa wisata untuk meningkatkan perekonomian masyarakatnya dan memerlukan program pengembangan web site desa wisata Tenjolaya. Kegiatan ini menarik sebagai pengisi waktu di antara kegiatan saya sebagai pembicara digital marketing.

Terdapat delapan program untuk desa Tenjolaya ini, seperti peningkatan kesadaran desa wisata, pemanfaatan media sosial, termasuk pengembangan web desa Tenjolaya. Semua program tersebut dilaksanakan di desa Tenjolaya Ciwidey dengan tujuan menyiapkan berbagai potensi wisata di desa tersebut. Pelaksanaannya dilakukan secara bergantian dan merupakan program jangka panjang dalam program pengabdian masyarakat bina desa Universitas Telkom.

Web site sangat diperlukan untuk memberikan informasi yang detail dan komprehensif mengenai potensi wisata sebuah lokasi dan merupakan pilar penting dalam pelaksanaan digital content marketing. Demikian pula dalam kasus desa Tenjolaya ini. Selain memerlukan penyiapan berbagai atraksi dan sopt wisata, program pemasaran dengan memanfaatkan teknologi digital juga merupakan bagian penting untuk mempromosikan desa wisata termasuk Desa Tenjolaya ini.

Tim dari Universitas Telkom mencoba menggali potensi yang ada dan memberikan informasi penting mengenai potensi dan atraksi Desa Tenjolaya ini melalui web site yang dikembangkan dalam program Bina Desa ini. Alamat web site untuk desa wisata Tenjolaya adalah tenjolaya.web.id. Tentu saja sebuah web site tidak dapat berdisir sendiri dalam program desa wisata. Pengembangannya harus terintegrasi dengan potensi yang ada, atraksi yang disiapkan dan juga termasuk berbagai kanal komunikasi pemasaran lain seperti media sosial tenjolaya.

Semoga artikel ini bermanfaat terutama untuk para wisatawan yang sedang merencanakan wisata ke daerah Ciwidey Bandung. Sebagai informasi tambahan. Desa Tenjolaya merupakan bagian dari kecamatan Pasirjambu yang memiliki banyak desa wisata lain seperti Mekarsari, Pulosari, dll yang masing-masing memiliki keunikan atraksi tersendiri yang memukau dengan pemandangan alam indah khas kawasan Ciwidey Bandung dan berbagai karya seni menarik untuk oleh-oleh saat kembali dari perjalanan wisata di seputaran Ciwidey Bandung.

Salam hangat.

Belajar SEO di Batam

Pengenalan SEO

Minggu depan saya diminta menjadi pembicara digital marketing di Batam oleh kementerian perdagangan. Topik yang diminta adalah mengenai SEO (Search Engine Optimization). Sebagai pengantar, mari kita pelajari bersama apa yang akan saya sampaikan dalam event belajar SEO di Batam ini.

Tak kenal maka tak sayang. Untuk belajar SEO, kita perlu mengenal lebih dulu apa yang dimaksud dengan SEO bukan? SEO atau Search Engine Optimization adalah salah satu cara untuk meningkatkan visibilitas dan trafik situs web di mesin pencari seperti Bing atau Google. Dapat didefinisikan secara umum bahwa SEO adalah cara (seni dan ilmu) membuat Perusahaan, produk atau layanan muncul di hasil pencarian atas yang relevan dari mesin pencari. SEO melibatkan berbagai aspek, seperti pemilihan kata kunci, penulisan konten, optimasi teknis, dan link building. Belajar SEO adalah penting bagi siapa saja yang ingin memanfaatkan potensi internet sebagai media pemasaran dan informasi.

Sayangnya, belajar SEO tidak cukup hanya dengan membaca teori atau tutorial saja. Anda juga perlu menerapkan SEO secara praktis dan efektif di situs web Anda. Untuk itu, Anda perlu menulis konten yang ramah SEO, yaitu konten yang relevan, berkualitas, dan sesuai dengan aturan mesin pencari.

Tips Melakukan SEO

Berikut adalah beberapa tips untuk menulis konten yang ramah SEO:

  • Gunakan kata kunci yang tepat. Kata kunci adalah istilah atau frasa yang digunakan pengguna untuk mencari informasi di mesin pencari. Anda perlu mengetahui kata kunci apa yang paling sering dicari oleh target audiens Anda, dan menggunakannya secara optimal di judul, subjudul, paragraf, dan meta deskripsi konten Anda. Anda bisa menggunakan alat seperti [Bing Keyword Research] untuk menemukan kata kunci yang sesuai dengan topik dan niche Anda.
  • Tulis konten yang informatif dan bermanfaat. Konten yang ramah SEO bukan hanya konten yang mengandung kata kunci, tetapi juga konten yang memberikan nilai tambah bagi pembaca. Anda perlu menulis konten yang menjawab pertanyaan, menyelesaikan masalah, atau memberikan solusi bagi pembaca. Anda juga perlu menulis konten yang akurat, terpercaya, dan mudah dipahami. Anda bisa menggunakan alat seperti [Bing Webmaster Tools] untuk menganalisis kualitas dan performa konten Anda.
  • Optimalkan struktur dan format konten. Konten yang ramah SEO juga harus mudah dibaca dan dinavigasi oleh pembaca dan mesin pencari. Anda perlu menulis konten yang memiliki struktur yang jelas, seperti pengantar, isi, dan kesimpulan. Anda juga perlu menggunakan format yang menarik, seperti heading, bullet point, list, tabel, gambar, dan video. Anda bisa menggunakan alat seperti [Bing Markup Validator] untuk memeriksa dan memperbaiki markup HTML konten Anda.

Dengan menulis konten yang ramah SEO, Anda bisa meningkatkan peluang situs web Anda untuk mendapatkan peringkat yang lebih tinggi di hasil pencarian Bing. Selain itu, Anda juga bisa meningkatkan pengalaman dan kepuasan pembaca, yang bisa berdampak positif pada reputasi dan konversi situs web Anda. Belajar SEO adalah proses yang terus menerus dan membutuhkan eksperimen dan evaluasi. Semoga artikel ini bisa membantu Anda belajar SEO dengan lebih baik.

Bagi para pemberi materi SEO, berikut beberapa sumber gratis yang saya sediakan. 😊

Modul Pelatihan SEO untuk UMKM dalam format PDF

Kuis

Model Content Marketing

Sebagai seorang pebisnis pada umumnya kita menghadapi banyak masalah di bidang marketing. Meskipun penggunaan internet untuk digital marketing sudah cukup populer di Indonesia namun bukan berarti tanpa tantangan terutama bagi pebisnis usaha mikro dan kecil.

Salah satu masalah yang saat ini terjadi adalah eksploitasi SEO dan SEM yang masif oleh pemilik marketplace di Indonesia. Sebagaimana kita ketahui bersama, marketplace pada umumnya datang dengan sumber daya pendanaan yang luar biasa besarnya teruama jika dibandingkan dengan pelaku UMK. Dengan sumber daya yang mereka miliki, maka mereka dapat menguasai hasil pencarian di mesin pencarai seperti Google untuk berbagai nama produk yang dijual di marketplace mereka. Karena markeplace ini bisa dikatakan memeiliki katalog produk yang luar biasa banyaknya, maka praktis sebagian besar kata kunci untuk nama produk sudah dikuasai oleh para pemain besar ini. Hal tersebut berlaku baik untuk strategi menggunakan natural maupun paid listing.

Nah, hal tersebut tentu saja akan berdampak pada para pelaku UMK. Mereka rata-rata tidak memiliki kemampuan maupun sumber daya yang dapat menyaingi para pemilik marketplace tersebut dengan mamanfaatkan content marketing. Tentu saja mereka dapat mencoba menjual produk mereka melalui marketplace dan akan bersaing dengan ratusan produk serupa yang dijual di sana.

Pertanyaannya adalah, apakah ada solusi lain untuk para pelaku UMK ini untuk memanfaatkan search engine dalam proses pemasaran mereka? Jawabannya ada. Saya menawarkan sebuah model yang mudah-mudahan dapat membantu para pelaku UMK untuk dapat memanfaatkan search engine di tengah persaingan yang masif para pengelola marketplace tersebut. Model ini saya namakan B3S Model (dibaca B Three S Model).

B3S Model memiliki empat bagian dalam prosesnya yaitu Blog, Search Engine, Social Media, dan Store atau toko. Dalam model ini, para pelaku UMK tidak perlu berhadapan head to head dengan pemilik marketplace untuk bersaing memperoleh posisi teratas keyword produk mereka. Model ini menawarkan proses “memutar” dengan menggunakan blog sebagai sarana untuk memperoleh trafik dari search engine dengan memanfaatkan content marketing. Trafik tersebut bukan datang dari keyword yang langsung terkait dengan nama produk, namun menarget kata-kata kunci lain yang masih memiliki relevansi dengan produk yang mereka jual.

Bagaimana detil B3S ini? Kita akan bahas pada tulisan selanjutnya.

Content Marketing Framework

Jika berbicara tentang digital marketing, maka kita sulit memisahkan strategi implementasinya dengan content marketing. Pada pelaksanaannya, sebagian proses digital marketing akan memerlukan content yang menjadi topik pembahasannya. Sebagai contoh, jika kita membahas tentang search engine optimization, maka kita memerlukan content yang berkualitas untuk menarik orang mengunjungi website kita.

Demikian pula halnya jika kita melakukan social media marketing, maka kita tidak dapat terlepas dari kebutuhan content yang berkualitas juga agar posting kita bisa viral. Oleh karena itu, dalam artikel ini, saya mencoba menyampaikan secara sederhana kerangka umum content marketing yang sudah saya sederhanakan agar mudah memahaminya. Saya menyampaikan framework ini dalam materi saya saat menjadi pembicara untukTelkom Witel Jabar beberapa waktu yang lalu.

Jika kita lihat pada gambar content marketing framework, saya mencoba menggambarkan dua kanal komunikasi yang paling memungkinkan untuk dilakukan terutama oleh pelaku UMKM. Dua kanal komunikasi online tersebut adalah search engine dan social media.

Content Marketing Framework

Penjelasan dari gambar framework itu saya mulai dengan membahas tiga blok komponen content marketing yang saya buat yaitu search engine, website dan social media. Kegiatan content marketing diawali dengan membuat content yang berkualitas dan melakukan posting content tersebut di website yang kita miliki.

Setelah content publish di website, maka kita akan melakukan proses marketing di search engine maupun di social media. Di search engine, kita bisa menggunakan taktik Search Engine Marketing yang memanfaatkan iklan berbayar seperti adwords, ataupun melakukan Search Engine Optimization. Tujuannya sama, yaitu memastikan visibilitas dari content kita di website agar memperoleh pengunjung ke website.

Di ranah social media, kita juga bisa melakukan dua taktik yang berbeda yaitu memanfaatkan iklan di social media, atau dengan melakukan posting biasa. Pada umumnya, proses social media marketing terdiri dari lima tahap yaitu (Laudon & Traver, 2016) :

  • Fans acquisition
  • Enggagement
  • Amplification
  • Community
  • Brand/Selling

Saya pernah menyampaikan tahapan ini saat menjadi pembicara social media marketing untuk Badan Standarisasi Nasional. Demikian pembahasan mengenai content marketing framework. Di artikel-artikel berikutnya kita akan coba kupas tuntas mengenai framework ini bersama.

Salam hangat.

Semoga bermanfaat.

Daftar Pustaka:

Laudon, K. C., & Traver, C. G. (2016). E-commerce: business, technology, society.