Model Content Marketing

Sebagai seorang pebisnis pada umumnya kita menghadapi banyak masalah di bidang marketing. Meskipun penggunaan internet untuk digital marketing sudah cukup populer di Indonesia namun bukan berarti tanpa tantangan terutama bagi pebisnis usaha mikro dan kecil.

Salah satu masalah yang saat ini terjadi adalah eksploitasi SEO dan SEM yang masif oleh pemilik marketplace di Indonesia. Sebagaimana kita ketahui bersama, marketplace pada umumnya datang dengan sumber daya pendanaan yang luar biasa besarnya teruama jika dibandingkan dengan pelaku UMK. Dengan sumber daya yang mereka miliki, maka mereka dapat menguasai hasil pencarian di mesin pencarai seperti Google untuk berbagai nama produk yang dijual di marketplace mereka. Karena markeplace ini bisa dikatakan memeiliki katalog produk yang luar biasa banyaknya, maka praktis sebagian besar kata kunci untuk nama produk sudah dikuasai oleh para pemain besar ini. Hal tersebut berlaku baik untuk strategi menggunakan natural maupun paid listing.

Nah, hal tersebut tentu saja akan berdampak pada para pelaku UMK. Mereka rata-rata tidak memiliki kemampuan maupun sumber daya yang dapat menyaingi para pemilik marketplace tersebut dengan mamanfaatkan content marketing. Tentu saja mereka dapat mencoba menjual produk mereka melalui marketplace dan akan bersaing dengan ratusan produk serupa yang dijual di sana.

Pertanyaannya adalah, apakah ada solusi lain untuk para pelaku UMK ini untuk memanfaatkan search engine dalam proses pemasaran mereka? Jawabannya ada. Saya menawarkan sebuah model yang mudah-mudahan dapat membantu para pelaku UMK untuk dapat memanfaatkan search engine di tengah persaingan yang masif para pengelola marketplace tersebut. Model ini saya namakan B3S Model (dibaca B Three S Model).

B3S Model memiliki empat bagian dalam prosesnya yaitu Blog, Search Engine, Social Media, dan Store atau toko. Dalam model ini, para pelaku UMK tidak perlu berhadapan head to head dengan pemilik marketplace untuk bersaing memperoleh posisi teratas keyword produk mereka. Model ini menawarkan proses “memutar” dengan menggunakan blog sebagai sarana untuk memperoleh trafik dari search engine dengan memanfaatkan content marketing. Trafik tersebut bukan datang dari keyword yang langsung terkait dengan nama produk, namun menarget kata-kata kunci lain yang masih memiliki relevansi dengan produk yang mereka jual.

Bagaimana detil B3S ini? Kita akan bahas pada tulisan selanjutnya.

Narasumber Digital Economy untuk Kementerian Luar Negeri

Tanggal 24 April 2018, saya mendapat undangan menjadi Narasumber pada “Penyusunan Strategi Indonesia dalam Kerja Sama Regional APEC di Era Digital” dari Kementerian Luar Negeri. Acara tersebut rencananya dilaksanakan di bandung pada tanggal 3 Mei 2018. Agak berbeda dengan topik-topik sebelumnya yang lebih terkait dengan menjadi pembicara digital marketing, kali ini saya membawakan materi yang lebih ke arah narasumber digital economy.

Pihak kementrian luar negeri mengundang dalam rangka persiapan pembuatan kerangka kerjasama regional di mana Indonesia memainkan peranan yang cukup penting dalam Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) sebagai salah satu forum kerja sama ekonomi utama di kawasan lingkar Asia Pasifik. Forum APEC memiliki potensi dan peluang besar bagi Indonesia dalam mendorong dan mempromosikan perdagangan dan investasi di kawasan. Dalam perkembangannya, selain perdagangan dan investasi, APEC juga membahas isu pembangunan inklusif dan berbagai isu penting lainnya yang juga bersifat lintas sektoral, khususnya di era digital.

Perkembangan era digital berpengaruh besar terhadap dinamika perdagangan dan investasi di kawasan Asia Pasifik, di mana pada tahun 2017, Ekonomi APEC telah menyepakati APEC Roadmap to Internet and Digital Economy untuk mendrong perkembangan teknologi internet dan digital di wilayah APEC.

Nah, sehubungan dengan hal itu, dalam rangka melakukan konsultasi domestik dengan para pemangku kepentingan terkait, termasuk akademisi, saya diundang untuk menjadi narasumber pada keiatan penyusunan strategi indonesia dalam kerja sama regional APEC di Era Digital tersebut.

Pada kesempatan tersebut, saya menyampaikan pemaparan dan pandangan mengenai perkembangan, potensi dan tantangan industri digital dan teknologi Internet di Indonesia. Rencananya informasi tersebut akan dijadikan salah satu bahan pertimbangan dalam menentukan posisi Indonesia saat melakukan perundingan dalam APEC terkait isu internet dan digital economy.

Mudah-mudahan bermanfaat.

Pembicara Digital marketing Perusahaan PT JMK Distribution

Video pembicara digital marketing perusahaan JMK Distribution

Kegiatan sebagai pembicara digital marketing di tahun 2018 diawali dengan kesempatan menjadi pembicara digital marketing perusahaan swasta. Kerjasama ini diawali pada akhir tahun 2017 ketika saya dihubungi oleh pemilik perusahaan supplier dan distributor aksesoris komputer yaitu JMK distribution. Pelaksanaannya bener-bener di awal tahun karena dilakukan pada tanggal 2 Januari 2018, tepat sehari setelah liburan tahun baru. 🙂

Pemilik perusahaan ingin mengubah mind set karyawannya agar mereka aware terhadap perkembangan internet dan e-commerce serta siap untuk melakukan perubahan dalam perusahaan dengan memanfaatkan e-commerce sebagai channel penjualan baru. Untuk menyiapkan hal tersebut, pemilik JMK meminta materi berjudul Potensi dan Trend E-Commerce. Materi ini lebih ke arah peningkatan motivasi karyawan agar lebih bersemangat dan less resistance dengan teknologi baru ini.

pembicara digital marketing perusahaan
Pembicara digital marketing perusahaan JMK

Materi yang saya bawakan sebagai pembicara digital marketing perusahaan ini sebenarnya standar saja. pada intinya, saya berusaha membuka mata para peserta dengan cara menyampaikan data-data tentang jumlah pengguna internet di Indonesia. Setelah itu data jumlah pengguna tersebut di bahas dari berbagai sudut pandang, seperti dibandingkan dengan negara lain, trend perkembangannya dan nilai transaksinya. Dengan cara ini, peserta saya harapkan dapat melihat besarnya potensi bisnis dari jumlah pengguna internet di Indonesia yang sangat besar ini

Pelaksanaannya berbarengan dengan acara Company Gathering JMK Distribution di sebuah hotel di daerah sersan bajuri. Ternyata pesertanya cukup tertarik dan diskusi berjalan dengan lancar selama saya membawakan materi digital marketing tersebut. Silakan lihat video di awal tulisan ini untuk melihat salah satu sesi dalam pelatihan tersebut. Peserta tampak antusias dan terlibat dalam diskusi yang menyenangkan.

Di akhir acara, seperti biasa dilakukan sesi foto bersama dengan seluruh peserta. Sangat menyenangkan mendapat kesempatan seperti ini, semoga aja ke depannya akan makin banyak kesempatan sharing seperti ini di perusahaan-perusahaan swasta lain biar Indonesia lebih maju dan digital ready.

Foto bersama peserta dari JMK Distribution
Foto dengan pemilik JMK Distribution, masih muda dan melek teknologi

Semoga bermanfaat ya.

Pembicara Kurikulum E-Commerce di STIK Immanuel

Seiring dengan perkembangan jaman, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Immanuel Bandung berencana mengembangkan kurikulum dengan menambahkan mata kuliah e-commerce. Hal ini didasarkan pada kebutuhan saat ini di mana penggunaan Internet sudah sangat luas.

Pada kesempatan kali ini saya membawakan materi sebagai pembicara e-commerce yang berjudul “Pemanfaatan E-Commerce dalam Pengelolaan Administrasi Rumah Sakit dan Proses Pembelajaran”. Agenda pembahasan dalam acara tersebut adalah sebagai berikut:

    null
  • Definisi E-Commerce
  • Perkembangan E-Commerce
  • Trend E-Commerce
  • Trend dalam Dunia Kesehatan
  • Implementasi E-Commerce dalam Pengelolaan Rumah Sakit
  • Pemanfaatan Internet untuk Proses Pembelajaran
Pembicara E-Commerce di STIK Immanuel Bandung

Sudah banyak implementasi pemanfaatan Internet untuk dunia kesehatan seperti:

  • Rumah Sakit
  • E-Health
  • Wearable Device (IoT)
  • Big Data
  • Apps

Terkait dengan penggunaan internet dalam dunia pendidikan, saya melakukan sharing tentang proses pembelajaran jarak jauh di kampus Telkom University yang memanfaatkan beberapa tools seperti:

  • Gotomeeting yang berguna untuk melakukan proses pembelajaran tatap muka jarak jauh, )catatan: sekarang menggunakan Zoom)
  • Learning management system (kala itu kampus Telkom University menggunakan LMS yang bernama IDEA), saat ini programnya bernama CeLOE

Seperti biasa, acara diakhiri dengan menyerahan cindera mata. Semoga bermanfaat.

Cara Mendapatkan Uang dari Internet

Untuk bisa mengetahui cara mendapatkan uang dari internet, maka kita perlu memahami apa yang dinamakan dengan revenue model. Revenue model adalah rencana Anda untuk mendapatkan uang dari e-commerce yang Anda lakukan. Laudon (20013) menyebutkan bahwa ada 5 kategori revenue model utama, yaitu:

  • Advertising. Kita bisa memperoleh pendapatan melalui iklan. Website yang menggunakan model bisnis content provider bisa memasang iklan pada website mereka dan mendapatkan uang dari iklan tersebut.
  • Subscription. Jika Anda menemukan form pendaftaran dan diharuskan membayar untuk itu selama ingin menjadi member, maka website tersebut kemungkinan besar menggunakan revenue model subscription (berlangganan).
  • Transaction Fee. Memperoleh uang dari transaksi yang dilakukan melalui website kita? Mengapa tidak. Jika kita bisa memberikan kenyamanan, kemudahan dan keamanan bertransaksi melalui internet, pelanggan akan dengan senang hati menyisihkan sebagian kecil uangnya untuk kita. Paypal sudah membuktikan hal ini selama bertahun-tahun.
  • Sales. Ini adalah revenue model yang paling umum bagi para pedagang. Jika Anda menjual barang atau jasa, kemungkinan besar Anda akan menggunakan model ini untuk mendapatka uang Anda.
  • Affiliate. Saya lebih senang menyebutnya sebagai sistem komisi. Anda akan memperoleh uang sebagai tanda terimakasih karena telah membantu menemukan pelanggan yang mau membeli sebuah produk tertentu. Ya, sangat mirip dengan broker yang membantu orang-orang menjual rumah atau mobil di dunia nyata.

Anda bisa menyesuaikan model bisnis anda dengan revenue model yang telah kita bahas tersebut. Sebagai contoh, sebuah website yang memiliki model bisnis e-tailer, yang merupakan representasi toko dalam dunia online, pada umumnya menggunakna revenue model sales. Model bisnis content provider pada umumnya dapat menggunakan beberapa alternatif revenue model seperti advertising, subscription, ataupun affiliate.

Demikian pembahasan mengenai cara mendapatkan uang dari internet. Semoga bermanfaat.

Referensi:

Prasetio, Adhi. 2012. Smart Guide Jualan Online. Mediakita Jakarta

Laudon, K. C., & Traver, C. G. (2013). E-commerce. Pearson.

Pembicara Digital Marketing, Penulis Buku, Programmer, Dosen – "When Theory meets Practise"

error

Enjoy this blog? Please spread the word :)