Kesempatan menjadi pembicara digital marketing kali ini diawali dari sebuah email yang dikirim mahasiswa dari UNPAR. Berikut isi emailnya:
Selamat siang, perkenalkan nama saya R***** mahasiswa Teknik Industri Unpar. Kami akan mengadakan acara Engineering Society College, bertemakan Peduli Lingkungan dengan cara mengola sampah menjadi sesuatu yang memiliki nilai jual yang bertempat di daerah taman film Bandung. Pada hari ke 2 tepatnya tanggal 27 Februari 2016, kami mencari seorang pembicara yang akan membahas masalah branding dan pemasaran, karena seperti yang kami tahu dari acara sebelumnya yaitu workshop teknik industri yang bertemakan digital marketing Pa adhi membawakan materi dengan baik dan jelas. Apakah Pa Adhi pada tanggal tersebut dapat mengisi acara kami dan berapa fee Pa Adhi yang akan mengisi acara kami dengan durasi 2 jam?
Wah, menarik nih. Ternyata materi saya saat workshop di Teknik Industri UNPAR beberapa waktu yang lalu dirasa bermanfaat. Alhamdulillah. Tentu saja saya segera mengiyakan permintaa tersebut 🙂
Ternyata acara tersebut adalah acara bakti sosial dari mahasiswa UNPAR untuk memberdayakan masyarakat sekitar Taman Film Bandung. Yang menarik dari materi kali ini adalah karena produknya adalah produk-produk yang masuk kategori green product. Masyarakat di sekitar taman film Bandung tersebut membuat produk dari barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai lagi seperti bungkus kopi, dll.
Dalam materi kali ini saya mencoba menyampaikan tiga pokok bahasan yaitu:
Dasar-dasar Marketing
Potensi Internet
Internet Marketing & Branding
Pambahasan saya awali dengan memperkenalkan tentang marketing, dimana kita harus membuat, mengkomunikasikan dan memberikan value. Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan tentang pentingnya brand.
Berikut referensi yang saya gunakan:
Wikipedia
Laudon, K. C & Traver, C. G. (2014). E-Commerce: Business, Technology, Society 10/E. Pearson
Kali ini saya mendapat kesempatan menjadi pembicara blusukan untuk memberdayakan masyarakat di daerah Caringin. Permintaan kali ini datang dari Yayasan Bahtera. Mereka memiliki program untuk memberdayakan pemilik usaha super mikro di sana.
Terus terang aja mencari tempatnya sukup sulit, untung dari pihak penyelenggara sudah menyiapkan penjemputan di dekat pasar Caringin. Lokasi juga hanya bisa dijangkau menggunakan kendaraan bermotor roda dua karena berada di dalam sebuah gang yang cukup sempit. Pelatihan ini dilaksanakan pada tanggal 7 Januari 2016.
Tempat pelatihannya juga sangat sederhana namun cukup memadai untuk sharing. Peserta bisa duduk santai sambil lesehan selama sesi pelatihan kewirausahaan dan pemasaran ini. Sangat menarik mengetahui ternyata di Bandung pun masih banyak orang yang belum menyadari potensi digital marketing. Semoga ke depannya semakin banyak yang bisa memanfaatkan digital marketing untuk penjualan produk mereka.
Dalam kesempatan kali ini saya diminta untuk menjadi Pembicara Internet Marketing dalam Pelatihan Manajerial dan Kewirausahaan, Penggunaan Social Media Berbasis Teknologi Informasi, Pengembangan Jaringan Usaha, Negosiasi dan Komunikasi Bisnis bagi Koperasi dan UMKM. Pelatihan ini dilaksanakan di Hotel Garden Permata Bandung, dan diselenggarakan pada tanggal 10-12 September 2015.
Dinas Koperasi dan UMKM berusaha memfasilitasi pelaku usaha koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah untuk dapat memanfaatkan teknologi internet sebagai sarana pengembangan jaringan usaha mereka.
Peserta pelatihan cukup banyak dan mereka mendapatkan materi digital marketing meliputi cara membuat email, perubahan landscape akibat adanya digitalisasi, perubahan perilaku konsumen, dll.
Trafik pengunjung situs web Anda tiba-tiba menurun dengan signifikan? Waspadai, bisa jadi ini merupakan dampak dari update Mobilegeddon pada mesin pencari Google. Perubahan algoritma dari google ini juga sering saya sampaikan pada saat saya menjadi pembicara digital marketing di manapun
Pada tanggal 21
April 2015, Google mengimplementasikan algoritma baru yang cukup signifikan.
Algoritma baru ini berfungsi untuk mengatur ulang peringkat dari situs web yang
ramah perangkat mobile (mobile-friendly).
Dengan kata lain, tujuan utama dari algoritma baru ini adalah menaikkan
peringkat hasil pencarian dari situs web yang mobile-friendly.
Perubahan tersebut berjalan sekitar seminggu dan memiliki sebutan yang dramatis karena dampaknya yang besar pada hasil pencarian. Sebagian ada yang menyebutnya mobilegeddon atau mobilepocalyse karena seolah-olah menjadi kiamat bagi situs web yang tidak mobile-friendly alias mobilegeddon.
Salah satu alasan
perlunya perubahan algoritma ini adalah karena proporsi penggunaan perangkat mobile dibandingkan penggunaan komputer
untuk melakukan pencarian sudah semakin besar. Dalam blog resminya di
adwords.blogspot.com, Google menyatakan bahwa saat ini pengguna internet
semakin banyak yang menggunakan smartphone
mereka untuk melakukan search. Bahkan
pencarian menggunakan perangkat mobile
tersebut sudah lebih banyak dilakukan dibandingkan komputer di 10 negara
termasuk Jepang dan Amerika.
Perkembangan
jumlah pengguna smartphone ini tentu
saja harus diantisipasi oleh pemilik situs web. Pertanyaannya adalah apakah
tidak cukup bagi pemilik situs web untuk menyajikan versi desktop saja dari
halaman yang mereka miliki? Untuk menjawab pertanyaan itu, kita perlu membahas
lebih dulu mengapa situs web harus dijadikan mobile-friendly.
Sebagaimana kita
ketahui bersama, smartphone yang
tersedia saat ini sudah memiliki kemampuan yang luar biasa dalam menampilkan
berbagai jenis situs web. Namun demikian, coba bayangkan ketika pengunjung melihat
situs web Anda di perangkat mobile. Apa
yang terjadi? Dapatkah pengguna membaca halaman yang ada di situs web Anda dan
menemukan informasi yang diperlukan dengan mudah, ataukah halaman web tersebut terlalu
sulit untuk digunakan dan dilihat?
Versi desktop dari situs web Anda memang bisa
dilihat menggunakan browser yang ada pada smartphone,
namun demikian mungkin sulit untuk dilihat dan digunakan di perangkat seluler
tersebut. Versi situs web yang tidak mobile-friendly akan membuat pengguna dipaksa
untuk memperkecil atau memperbesar situs web dengan jarinya agar dapat memahami
layout sebuah halaman web dan membaca
isinya. Hal tersebut berpotensi membuat pengunjung situs web menjadi kurang
nyaman dan cenderung meninggalkan situs. Di sinilah perlunya versi mobile-friendly dari sebuah situs web. Versi
mobile-friendly akan dapat dibaca dan
digunakan secara langsung dengan nyaman dan mudah.
Mengingat
banyaknya pengguna mesin pencari yang menggunakan smartphone mereka untuk melakukan pencarian, maka kompatibilitas
dengan perangkat mobile menjadi
sangat penting bagi bisnis Anda. Tidak peduli apakah Anda hanya menulis blog
tentang resep masakan, mengelola situs web untuk komunitas sepeda, atau menjual
produk kepada calon pelanggan, Anda harus memastikan bahwa pengunjung akan
mendapat pengalaman yang baik di situs web Anda saat mengunjunginya dari
perangkat mobile mereka.
Hal yang sama
juga dirasakan oleh Google sebagai mesin pencari. Google berkepentingan untuk
memastikan bahwa pengguna mesin pencari akan memperoleh hasil pencarian yang
sesuai dengan kebutuhan mereka, termasuk situs web yang dapat menampilkan
informasi sesuai dengan hardware yang
mereka gunakan.
Baiklah, sekarang
kita semua sudah mengerti mengapa versi mobile
dari sebuah situs web penting dibuat dan latar belakang di balik implementasi
algoritma mobilegeddon Google tersebut. Pertanyaan berikutnya adalah, apa yang
harus Anda lakukan untuk mengatasi masalah ini?
Pertama yang
harus Anda lakukan adalah memastikan apakah situs web Anda mengalami dampak
dari Mobilegeddon atau tidak. Ada 3 cara untuk melakukannya yaitu:
Mencoba
melakukan search untuk kata kunci yang
menjadi sumber utama pengunjung situs web kita dari perangkat PC dan smartphone (selain tablet). Bandingkan hasilnya, jika terdapat perbedaan signifikan
posisi hasil pencarian dari kedua perangkat itu, maka kemungkinan besar situs
web kita mengalami dampak dari Mobilegeddon.
Cara
lain adalah dengan menggunakan laporan dati Google
Analytics. Silakan lihat di menu Pelaporan Ă Pemirsa Ă Seluer Ă Perangkat. Jika terdapat penurunan yang
signifikan dan tiba-tiba sejak tanggal peluncuran mobile update Google dari
pengunjung yang datang dari seluler, maka ini juga merupakan pertanda bahwa situs
web Anda terkena dampak dari Mobilegeddon.
Selain
kedua cara tersebut, Anda bisa menggunakan tools
analisis online dari Google untuk melihat kompatibilitas situs web Anda
terhadap perangkat mobile. Tools Pengujian Situs Mobile-Friendly tersebut dapat dilihat
di link berikut ini https://www.google.com/webmasters/tools/mobile-friendly/. Masukkan nama domain dari Situs web yang Anda
miliki dan perhatikan hasil analisis. Jika hasilnya menyebutkan hal berikut ini
“Mengagumkan! Laman ini mobile-friendly.” maka, selamat, situs web Anda sudah mobile friendly dalam pandangan Google.
Namun demikian, apabila
ternyata situs web Anda belum mobile
friendly, maka Anda dapat melakukan beberapa hal untuk mengatasinya. Jika
kebetulan situs web Anda menggunakan CMS (Content
Management System) atau perangkat lunak pihak ketiga lainnya, maka Anda
bisa menggunakan setting, plugin atau extension yang tersedia untuk mengatasi masalah kompatibilitas
mobile ini. Contoh solusi yang ada adalah sebagai berikut:
Blogger.
Silakan masuk ke menu Layout, kemudian klik menu setting di bawah Mobile.
Pastikan bahwa Anda melakukan ceklis pada “Yes.
Show mobile template on mobile devices”.
WordPress.com.
Secara umum WordPress.com sudah mendukung mobil-
friendly. Untuk memastikannya, silakan masuk ke menu Appearance Ă Mobile
pada dashboard, dan pastikan bahwa terdapat ceklis pada pilihan Yes pada “Enable mobile theme”.
CMS WordPress.
Anda bisa melakukan penyesuaian dengan cepat menggunakan plugin Jetpack atau WPTouch.
CMS Joomla.
Anda bisa menggunakan extension untuk
mengatasi masalah kompatibilitas mobile-friendly
ini. Silakan kunjungi halaman extension mobile Joomla ini
http://extensions.joomla.org/category/mobile untuk memilih extension yang cocok
dengan situs web Anda.
Sayangnya, jika
Anda mengembangkan situs web Anda sendiri, maka Anda harus menyesuaikan desain situs
web Anda secara manual agar menjadi responsif. Jika kesulitan, maka Anda bisa
memanfaatkan jasa web developer. Pastikan
bahwa developer yang Anda pilih memahami
tentang desain responsif.
Oh ya, jangan lupa untuk melakukan pengecekan ulang
setelah modifikasi untuk memastikan bahwa situs web Anda sudah mobile-friendly. Semoga bermanfaat.
Pada tanggal 14 November 2015, Saya diminta untuk menjadi pembicara digital marketing dalam acara Workshop Teknik Industri 2015. Workshop Teknik Industri ini merupakan wadah bagi masyarakat TI UNPAR untuk menambah wawasan dan berkembang terutama dalam mempraktikkan secara langsung teori-teori yang sudah didapatkan di perkuliahan.
Tema dari workshop tersebut adalah Technoprneurship. Workshop tersebut membahas tentang penerapan teknologi dalam mengembangkan jiwa entrepreneurship mahasiswa Teknik Industri UNPAR dengan memanfaatkan fasilitas Internet marketing. Pesertanya berbeda dengan saat saya menjadi pembicara digital marketing di universitas Stikubank Semarang sebelumnya yang diikuti oleh mahasiswa teknik informatika.
Pada kesempatan ini saya menjadi pembicara digital marketing bersama dengan Tokopedia dan owner dari Castella Project. Castella Project ini memiliki produk yang merut hemat saya pada saat itu cukup unik yaitu bantal karakter. Kita bisa memesan bantal dengan gambar sesuai keinginan kita.
Berikut adalah daftar agenda materi yang saya sampaikan dalam workshop digital marketing TI UNPAR tersebut:
Technopreneurship
What
Teknologi Informasi
Mengapa harus secara online?
Potensi perluasan pasar online
Kelebihan E-Commerce
Langkah-Langkah
Can You Do It?
Business Model
Web site Development
Internet Marketing
Berikut adalah referensi yang saya gunakan:
Wikipedia
Laudon, K. C & Traver, C. G. (2014). E-Commerce: Business, Technology, Society 10/E. Pearson